Kamis 18 Sep 2014 18:50 WIB

Rupiah Lemah Karena Persoalan Lama

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Rupiah
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelemahan nilai tukar rupiah yang menyentuh Rp 12 ribu dinilai bukan karena kepanikan buy on rumors saja. Akan tetapi karena persoalan sistem lama yang tidak juga diperbaiki.

Pengamat pasar uang Farial Anwar, Kamis (18/8), mengatakan perbaikan sistem dimana transaksi di dalam negeri harusnya menggunakan rupiah yang tidak juga diterapkan membuat mata uang Indonesia ini terus melemah. Tingginya tuntutan transaksi dengan dolar AS itu tidak diimbangi aliran dolar yang cukup dari luar BI.

Sejauh ini, menurut dia, pun terjadi capital outflow hingga Rp 2,5 triliun dari pasar modal nasional.''Investor asing ramai-ramai menjual sahamnya dan mendoukar keuntungannya ke dolar. Dolarnya pun disimpan di Singapura,'' kata Farial.

Menurutnya, tak ada kejadian luar biasa di dalam negeri yang membuat rupiah bisa melemah. Akan sulit rupiah bisa menguat hingga di bawah Rp 10 ribu, apalagi pemerintah saja menggunakan asumsi tukar dolar AS Rp 11.900 untuk APBN.

''Bagaimana mau masyarakat mau merespon positif jika pemerintah begitu?,'' kata dia. Kondisi ini juga diperparah defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

Disinggung tentang suku bunga di AS yang akan naik, Farial mengatakan itu adalah bahasan lama yang membuat lemah tak hanya rupiah tapi semua mata uang. Membaiknya kondisi ekonomi AS tentu menjadi kabar baik untuk para spekulan dolar untuk membeli mata uang negara yang memang ekonominya membaik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement