Jumat 19 Sep 2014 05:00 WIB

Mobil Meledak di SPBU Batam Pelansir Solar

SPBU
Foto: Pandega/Republika
SPBU

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Mobil sedan BP 1414 UX yang meledak di SPBU Pandan Wangi Kota Batam, Kamis siang. merupakan penyeleweng solar bersubsidi terlihat dari modifikasi tangki pada bagian bagasi.

"Meski berbahan bakar premium, mobil tersebut juga ada tangki tambahan pada bagasi belakang sama seperti mobil pelansir solar yang ditangkap Polda," kata Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Kepri, Kombes Pol Yusri Yunus di Batam, Kamis.

Namun, dia mengatakan belum mengetahui dan masih menyelidiki penyebab mobil yang usai mengisi premium tersebut mendadak meledak di SPBU.

"Kami masih menyelidikinya. Kami sudah memanggil petugas SPBU. Kami juga akan mencari pemilik mobil yang tergolong tua tersebut," kata dia.

Mobil yang ditangkap Polda Kepri yang digunakan untuk penyalahgunaan solar bersubsidi atau oleh masyarakat Batam lazim disebut pelansir sejenis dengan mobil yang meledak.

Mobil-mobil tersebut rata-rata bekar peremajaan taksi yang sudah diganti dengan plat hitam, meski banyak yang masih menggunakan plat kuning meski tidak memperpanjang kir dan tidak membayar pajak.

"Bedanya, ini berbahan bakar premium. Sementara yang ditangkap selama ini memang berbahan bakar solar. Namun sama-sama menggunakan tanki tambahan dibagasi belakang," kata dia.

Ia mengatakan, SPBU tersebut masih diberi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan ledakan mobil yang mengakibatkan dua pompa minyak SPBU juga turut terbakar tersebut.

Petugas SPBU, Rusli mengatakan, ledakan terjadi sesaat setelah mobil selesai mengisi premium Rp50 ribu.

"Awalnya ada percikan api dibawak jok depan mobil. Trus membesar dan meledak," kata dia.

Ia mengatakan, kobaran api merembet pada pompa premium dan pertamax karena mobil meledak belum beranjak dari posisi saat diisi premium.

"Sopirnya langsung lari meninggalkan mobil yang terbakar," kata Rusli.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement