Ahad 21 Sep 2014 03:03 WIB

Muenchen Ditahan Imbang, Lahm: Kami Benar-benar Tidak Bahagia

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Israr Itah
Penyerang Bayern Muenchen Thomas Mueller (kiri) mengekspresikan kekecewaan akibat gagal memetik kemenangan saat menghadapi Hamburger SV, Sabtu (20/9) di Bundesliga.
Foto: Michael Sohn/AP Photo
Penyerang Bayern Muenchen Thomas Mueller (kiri) mengekspresikan kekecewaan akibat gagal memetik kemenangan saat menghadapi Hamburger SV, Sabtu (20/9) di Bundesliga.

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen harus berbagi angka dengan Hamburger SV di Imtech Arena, Sabtu (20/9). Di stadion yang berkapasitas 57.000 kursi ini, anak-anak asuh 'Pep' Guardiola gagal membobol gawang tim tuan rumah hingga laga berakhir.

Skor kaca mata ini semakin menyakitkan karena lawan Muenchen merupakan penghuni zona degradasi Bundesliga. Sebaliknya, Hamburg merasakan poin pertamanya sejak kekalahan beruntun pada tiga pertandingan sebelumnya.

Bek Bayern Muenchen, Philipp Lahm mengaku kecewa dengan hasil pertandingan. Menurut dia, Muenchen pantas membawa pulang tiga poin melihat dari jalannya pertandingan.

''Kami benar-benar tidak bahagia ketika hanya mendapatkan hasil imbang. Pada babak kedua, kami memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan,'' kata dia, dikutip laman Bundesliga.

Gelandang Hamburg, Lewis Holtby mengaku timnya telah bekerja keras menghalau berbagai serangan pemain Muenchen. Pemain asal Jerman ini menjelaskan, pada babak pertama tim bermain dalam kontrol Muenchen. Namun semua berubah ketika memasuki babak kedua. 

''Itu dimulai tepat setelah beranjak dari ruang ganti. Kami menunjukkan keinginan nyata, di mana kami benar-benar mendapatkan permainan kami. Anda bisa melihat kami benar-benar berjuang satu sama lain sekalipun kami sulit untuk bermain menyerang,'' kata dia.

Dengan hasil ini, Muenchen gagal memuncaki klasemen Bundesliga. The Bavarians hanya mengumpulkan nilai 8, sama dengan Paderborn, Mainz 05, dan Hoffenheim. Namun ketiga tim itu mengantongi selisih gol yang lebih baik dibandingkan Muenchen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement