REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Jerman ingin menghilangkan gerakan anti Yahudi. Kanselir Jerman Angela Merkel akan memastikan gerakan itu tak dapat hidup.
Pernyataan ini disampaikan pada pertemuan menentang gerakan anti Yahudi, karena kini penyerangan terhadap Yahudi di Jerman mengalami peningkatan. Sebelumnya, sekitar 75 tahun setelah Perang Dunia Kedua, enam juta warga Yahudi dibunuh Nazi Jerman di Berlin.
Ia menjelaskan, saat ini seluruh lembaga Yahudi di negaranya memerlukan perlindungan polisi. “ Kondisi ini sangat mengkhawatirkan saya,” ujarnya, seperti dikutip BBC, Ahad (21/9).
Merkel menegaskan, akan melakukan apapun, agar gerakan anti Yahudi tak bisa bertahan. Peningkatan anti-Yahudi terjadi setelah terjadinya konflik musim panas di Gaza.
Unjuk rasa di Gerbang Bradenburg, di bawah spanduk “Bangkit: Kebencian terhadap Yahudi – Jangan Pernah Lagi!”, terjadi bertepatan dengan pertemuan Kongres Yahudi Dunia di ibu kota Jerman. Menurut Merkel, pemerintah Jerman harus melakukan segalanya untuk mengatasi para anti Yahudi.
Saat Israel menyerang Gaza di bulan Juli, masyarakat Yahudi Jerman mengutuk “ledakan kejahatan dan kebencian terhadap Yahudi” pada unjuk rasa pendukung Palestina. Merkel sendiri hanya mengecam gerakan anti Yahudi, namun tak menyebut tentang gerakan anti Islam atau Islamophobia.
Sebelumnya, 24 Oktober 2010, pemuda asal Iraq bernama Kamal tewas dibunuh oleh dua ekstrimis neo-Nazi di kota Leipzig. Ia tewas di rumah sakit akibat luka tusukan.