REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengokohkan diri dalam Koalisi Merah Putih dianggap sudah tepat.
"Saya kira itu keputusan konsisten PKS yang sejak awal bergabung di Koalisi Merah Putih," tutur pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Alfan Alfian kepada ROL, Senin (22/9).
Menurutnya, keputusan itu tepat jika melihat pada dinamika internal PKS. Bahkan, akan menjadi aneh menurutnya jika PKS bersikap sebaliknya yaitu beralih dan bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Ia mengatakan, sikap PKS mencerminkan adanya konsistensi politik. Apalagi PKS sudah memiliki pengalaman yang cukup lama saat berada di dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Alfan menjelaskan, dengan posisinya kini berada di luar pemerintahan, PKS memiliki kesempatan untuk melakukan penguatan kelembagaan partai. Karena, introspeksi internal secara konsentrasi hanya dapat dilakukan tanpa beban politik kekuasaan.
Menurutnya, silaturahim anggota legislatif nasional (silatnas) PKS untuk konsolidasi partai merupakan ujian untuk memperkuat politik internal. Karena saat ini PKS tengah berada dalam ujian.
Pertama, menyangkut kasus mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus korupsi. Kedua, menyangkut konsistensi PKS dalam Koalisi Merah Putih dan berada di luar pemerintahan.