Rabu 24 Sep 2014 14:39 WIB

Soal Petral, Jokowi: Itu Belum Sampai ke Saya

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
  Presiden terpilih Joko Widodo menjawab pertanyaan media usai menghadiri forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9).  (Republika/Tahta Aidilla)
Presiden terpilih Joko Widodo menjawab pertanyaan media usai menghadiri forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mendapat rekomendasi dari tim transisi mengenai rencana pembekuan Petral, anak perusahaan Pertamina yang berbasis di Singapura dan Hong Kong.

Karenanya, Jokowi mengaku belum mengambil keputusan terkait hal tersebut. "Itu belum sampai ke saya," ujarnya di Balai Kota, Rabu (24/9).

Namun, Jokowi mengatakan, akan melakukan efisiensi demi melakukan penghematan. Jika ditemukan keberadaan Petral justru membebani negara, maka hal itu akan dievaluasi.

"Sekali lagi perlu dicek di lapangan dan dikalkulasi yang betul. Apakah perusahaan ini yang menjadikan harga minyak tidak efisien? Ya kita tidak tahu," kata presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut.

Secara umum, Jokowi menilai, mafia migas berada di hulu sampai hilir jalur distribusi migas, tak hanya di Petral saja. Karenanya, keberadaan para mafia itu yang menjadi tugas utama menteri ESDM ke depan. 

Jokowi menambahkan, sedang memikirkan opsi membentuk satgas khusus untuk memberantas mafia migas. 

Wacana pembekuan Petral pertama kali dilontarkan oleh deputi tim transisi Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan, gagasan tersebut awalnya dimunculkan salah seorang tokoh perminyakan yang namanya enggan dia sebutkan.

Menurut tokoh perminyakan tersebut, kata Hasto, keberadaan Petral justru mempersulit negara mencapai target di bidang energi. Sebab, pemerintah acap kali diintervensi makelar ketika melakukan pembelian minyak.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ وَلَتَجِدَنَّ اَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوْٓا اِنَّا نَصٰرٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَّاَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ۔
Pasti akan kamu dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan pasti akan kamu dapati orang yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang Nasrani.” Yang demikian itu karena di antara mereka terdapat para pendeta dan para rahib, (juga) karena mereka tidak menyombongkan diri.

(QS. Al-Ma'idah ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement