Kamis 25 Sep 2014 21:54 WIB

Warga Rembang Dukung Pembangunan Pabrik Semen

Warga Rembang mendukung pembangunan pabrik semen
Warga Rembang mendukung pembangunan pabrik semen

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 350 orang warga Rembang yang berasal dari desa-desa di "ring satu" lokasi tapak pabrik semen PT Semen Indonesia (SMI) berunjukrasa di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/9) Mereka menyatakan dukungannya agar pabrik semen segera dibangun.

Dengan menumpang enam buah bus besar dari Rembang, ratusan warga mendatangi Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan. Mereka mendesak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo  tidak ragu untuk mendukung segera dibangunnya pabrik semen di lingkungan mereka.

Mereka membawa puluhan poster yang bertuliskan "Pabrik Semen Ojo Diganggu", "Pokoke Pabrik Semen Kudu Ono", "Kami Butuh Investor untuk Lapangan Pekerjaan", "Wes Ora Pingin Melarat Rembang Ono Pabrik Semen", dan lain-lain. Dari kantor gubernur, warga melanjutkan aksinya ke Kantor Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) di Jalan. Abdurahman Saleh yang berjarak 7 km.

Juru bicara warga Adi Purwoto dalam orasinya menegaskan, warga Rembang khususnya yang tinggal di "ring satu" lokasi tapak, mendukung pabrik semen segera dibangun. Warga berasal dari Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu serta Desa Kajar, Timbrangan dan Tegaldowo di Kecamatan Gunem. 

"Kami juga berharap agar dapat bekerja di pabrik tersebut,"ujar Adi.

Adi lebih lanjut mengatakan, pembangunan pabrik juga dapat memberikan dampak ikutan bagi masyarakat setempat, selain juga meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Rembang. 

Menurut Adi, warga juga mengharapkan bantuan program bina lingkungan dari PT Semen Indonesia berupa bantuan pendidikan, kesehatan, sarana-prasarana, keagamaan, seni budaya, pelestarian alam, pengentasan kemiskinan dan pinjaman dana untuk usaha kecil. Alasan mendukung pembangunan pabrik semen, kata Adi, yakni karena lahan yang ditambang merupakan lahan batu kapur yang tandus.

''Lagi pula, di lokasi tapak telah ada penambangan tradisional yang beroperasi puluhan tahun,'' tegasnya.

Selain itu, pihak PT Semen Indonesia juga telah melakukan sosialisasi kepada warga, tokoh masyarakat, ulama dan pemerintah daerah setempat, dan perizinan pembangunan pabrik sudah sesuai prosedur yang berlaku. ''Kalau izinnya saja sudah keluar dan sesuai prosedur yang ditetapkan, mengapa tidak segera dibangun?" tukasnya.

Suharti, warga lainnya mewakili puluhan ibu-ibu yang berunjukrasa menambahkan, warga lokasi tapak pabrik pada umumnya mendukung pembangunan pabrik Semen Indonesia. Dia mengaku prihatin dengan aksi sebagian ibu-ibu di sana yang membangun tenda penolakan. "

Kami berharap mereka segera pulang. Kami berharap pabrik segera dibangun dan dapat meningkatkan taraf hidup warga,"tegasnya.

Suharti berharap majelis hakim PTUN untuk menolak gugatan sebagian warga terhadap gubernur terkait pemberian izin pembangunan pabrik semen. "Kami berharap hakim dapat mempertimbangkan keputusannya, agar pembangunan pabrik tidak berlarut-larut," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement