REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juara Liga Rusia, CSKA Moskow, akhirnya harus menerima 'dosa' yang suporter mereka lakukan akhir tahun lalu. Aksi rasial yang diperbuat saat tim kesayangannya menjamu Viktoria Plazen pada Desember 2013 berdampak pada pertandingan CSKA yang tidak boleh dihadiri penonton ketika menjalani kompetisi Liga Champions musim ini.
Hal ini akan terlihat saat CSKA menjamu lawan kedua mereka, Bayern Muenchen, di Arena Khimki, Selasa (30/9) malam waktu setempat. Aturan ini jelas cukup menyesakan bagi setiap tim yang ditinggalkan suporternya. Pasalnya keberadaan mereka sebagai pemain ke-12 selalu mampu menambah energi untuk memenangi sebuah pertandingan, apalagi saat bermain di kandang sendiri.
Terlebih, dalam pertandingan kedua di Grup E, tim besutan Leonid Slutsky harus tampil maksimal dan meraih tiga poin jika mereka ingin bernapas lebih panjang di kompetisi Eropa. Pada pertandingan pembuka, CSKA hancur lebur dibantai AS Roma 1-5 ketika memainkan laga di ibukota Italia. Sehingga, kemenangan atas Muenchen wajib hukumnya jika mereka ingin menjaga peluang lolos dari fase grup.
Untuk meraih tiga angka dari Muenchen, Slutsky menuturkan bahwa hal tersebut akan cukup sulit. Terlebih saat ini CSKA Moskow terlihat rapuh di lini belakang.
Dia mengatakan ada hal yang kurang seimbang dalam tubuh CSKA antara sektor penyerang dan bek. "Kami memang lemah di bagian pertahanan. Tapi, kami akan memaksimalkan lini depan untuk menjebol gawang Muenchen lebih dulu," ujar Slutsky, seperti dilansir themoscowtimes, Senin (29/9).
Namun, Slutsky nampaknya harus berpikir keras mengatur skuat utamanya. Penyerang andalan CSKA, Seydou Doumbia, belum memperlihatkan perkembangan dari cidera yang menerpanya pasca kemenangan dari Lokomotiv Moskoc akhir pekan lalu.
Pemain 26 tahun yang telah menyumbangkan 58 gol bagi CSKA Moskow ini kemungkinan harus istirahat lebih lama. Selain Doumbia, lini tengah CSKA tak akan diperkuat Pontus Wernbloom dan Alan Dzagoyev yang mendapatkan larangan tiga pertandingan level Eropa.