Rabu 01 Oct 2014 13:03 WIB

Masyarakat Masih Sulit Akses Informasi Kehutanan

Penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH): Pepohonan menghijau di taman hutan kota di kawasan Senayan, Jakarta, Ahad (24/3). Pemda DKI bekerjasama dengan kementerian Kehutanan akan menambah ruang hijau dan mengembangkan hutan kota di Jakarta.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH): Pepohonan menghijau di taman hutan kota di kawasan Senayan, Jakarta, Ahad (24/3). Pemda DKI bekerjasama dengan kementerian Kehutanan akan menambah ruang hijau dan mengembangkan hutan kota di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forest Watch Indonesia (FWI) menyatakan bahwa informasi yang berkaitan dengan pengelolaan hutan masih sulit untuk diakses oleh masyarakat.

"Masyarakat masih sulit mengakses informasi kehutanan yang seharusnya mudah dilakukan," kata peneliti FWI Linda Rosalina dalam diskusi mengenai informasi kehutanan di Jakarta, Selasa (30/9).

Padahal menurut Linda informasi tersebut akan sangat membantu masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pengelolaan sumber daya hutan.

"Kementerian Kehutanan punya banyak informasi mengenai hutan, tapi ini semua tidak dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah," ujar Linda.

Informasi yang dimaksud oleh Linda terkait dengan data-data mengenai kebijakan kehutanan, anggaran untuk pengelolaan hutan, kondisi hutan, pertambangan, Hak Pengusaha Hutan, Hutan Tanam Industri, Hutan Kemasyarakatan, serta Hutan Desa.

"Kemenhut masih lamban dalam memberikan informasi ini," kata Linda.

Lebih lanjut Linda memaparkan bahwa sekitar 70 persen dari daratan di Indonesia adalah hutan, ini menunjukkan bahwa sangat dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan hutan.

"Itu hanya dapat terwujud bila masyarakat dengan mufah dapat mengakses informasi dari sektor kehutanan, karena tanpa informasi yang akurat pengelolaan hutan tidak akan berjalan baik," kata  Linda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement