Selasa 07 Oct 2014 12:52 WIB

Kobane Dikuasai ISIS, Kurdi Desak Turki Bertindak

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Julkifli Marbun
Bendera Turki
Foto: worldatlas.com
Bendera Turki

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil dari pemerintah regional Kurdi, Karwan Zebari mendesak pemerintah Turki untuk memberikan dukungan bagi warga Kobane. Menurutnya, akan terjadi bencana jika ISIS mengendalikan kota tersebut.

"Jika hal ini berlanjut, jika tidak ada bantuan internasional, bantuan militer kepada warga Kobane dan pasukan Kurdi yang bertempur di Kobane, maka kota ini dapat jatuh ke tangan ISIS," katanya.

"Saya rasa kepentingan Turki, keamanan nasional Turki, juga terancam. Sangat penting jika Turki bertindak dan membantu para pasukan Kurdi dalam memerangi ISIS saat ini," tambahnya, seperti dilansir dari BBC.

Sebelumnya, Turki dinilai tak turut bertindak melawan ISIS beberapa bulan ini. Turki juga menolak untuk bergabung memerangi ISIS di Suriah. Namun, pekan lalu, Turki berjanji akan melindungi Kobane dari tangan para kelompok militan.

Parlemen Turki juga telah mengesahkan operasi militer melawan kelompok militan di Irak dan Suriah. Namun, sejauh ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh Turki.

Dalam perkembangan terakhir, kelompok ekstrim ISIS dilaporkan telah bergerak masuk ke kota Suriah, Kobane, untuk pertama kalinya. Mereka juga terlibat baku tembak dengan militer Kurdi di jalanan Kobane. Para warga sipil Kobane pun diminta untuk segera menyelamatkan diri dari wilayah mereka.

"Pejabat militer meminta warga sipil untuk evakuasi, mereka menyatakan Kobane sebagai wilayah militer," kata juru bicara pasukan Kurdi, Mustafa Bali, dikutip dari Aljazeera. "ISIS bergerak ke sisi timur. Terjadi pertempuran di jalanan," tambahnya. Tercatat, sebanyak dua ribu warga sipil telah dievakuasi pada Senin.

Menurut kelompok Observatori HAM Suriah, ISIS juga telah mengibarkan dua benderanya di timur Kobane pada Senin. "Perang gerilya kota telah dimulai dan pertempuran dilakukan untuk pertama kalinya di wilayah di gerbang timur, di Maqtala al-Jadida dan Qani Arab," kata Rami Abdelrahman, kepala Observatori.

Sementara itu, aktivis Kurdi menyatakan salah satu kelompok ISIS berhasil dikalahkan oleh pasukan YPG ketika akan memasuki sisi timur. Pergerakan ISIS ini dilakukan setelah ISIS menguasai sebagian bukit Mishtenur pada Sabtu malam. Meskipun begitu, serangan udara AS memperlambat pergerakan mereka.

Kelompok Observatori juga mengatakan setidaknya 20 militan ISIS tewas pada Minggu saat memasuki wilayah timur dan kemudian diserang oleh pasukan Kurdi YPG. Sementara itu, seorang pejuang wanita Kurdi melakukan aksi bunuh diri di wilayah ISIS di timur Kobane pada Minggu.

Kobane menjadi lokasi pertempuran penting dalam memerangi ISIS. Pertempuran ini mengakibatkan sekitar 186 ribu warga sipil mengungsi ke Turki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement