Rabu 08 Oct 2014 10:39 WIB

KIH Mengaku Terlalu PD Rebut Kursi MPR

Suasana voting untuk memilih calon Pimpinan MPR di Kompleks Parleman Senayan, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto/ca
Suasana voting untuk memilih calon Pimpinan MPR di Kompleks Parleman Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai mekanisme pemilihan pimpinan MPR yang dimenangkan wakil dari Koalisi Merah Putih dan satu wakil dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah berjalan secara adil.

Kegagalan untuk merebut kursi pimpinan MPR, kata dia, karena pihaknya terlalu percaya dengan prediksi akan terakumulasinya secara bulat suara dari seluruh anggota DPD.

Keyakinan itu datang setelah Koalisi Indonesia Hebat dengan mantap mengusung wakil Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Osman Sapta Odang sebagai Calon Ketua MPR 2014--2019 beserta empat wakil dari Koalisi Indonesia Hebat.

"Kami terlalu mempercayai DPD dengan logika kami bahwa mereka tidak akan lari (ke Paket Calon Pimpinan MPR Koalisi Merah Putih). Itu kekhilafan kami," kata dia, Rabu (8/10).

Selain itu, Karding mengakui kemampuan lobi pihaknya juga memang tidak maksimal untuk mengumpulkan suara dari DPD.

Sebelumnya, paket pimpinan dari Koalisi Merah Putih, yakni Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional, Mahyudin dari Partai Golkar, E.E. Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Oesman Sapta Odang yang merupakan wakil DPD mendapat 347 suara dari total 678 suara yang diberikan anggota MPR RI pada siang paripurna.

Sementara itu, paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri atas Calon Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang dari DPD, dan empat calon wakil ketua, yakni Ahmad Basarah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Imam Nahrawi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Patrice Rio Capella dari Partai Nasional Demokrat, dan Hazrul Azhar dari Partai Persatuan Pembangunan, mendapat 330 suara. Satu suara lainnya dinyatakan abstain.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement