Rabu 08 Oct 2014 11:15 WIB

Franz Beckenbauer Mengaku tak Ditawari Disuap

Franz Beckenbauer.
Foto: Reuters
Franz Beckenbauer.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan anggota FIFA Franz Beckenbauer mengumumkan pada Selasa (7/10) bahwa suaranya untuk penawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 akan tetap menjadi rahasia, dan dia menyatakan bahwa dia tidak ditawari suap apa pun.

Beckenbauer pernah berada di komite eksekutif FIFA yang memberikan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 untuk Rusia dan Qatar, pada 2010. Proses pengajuan tawaran ini dituduh penuh korupsi, namun Beckenbauer menolak mengungkapkan bagaimana dia menyalurkan suaranya dengan mengatakan pada jumpa pers di London, "Itu rahasia saya."

Ketika ditanyai apakah dia telah ditawari suap dalam pemungutan suara, mantan kapten dan pelatih Jerman Barat itu menjawab, "Itu jelas, tidak." Dia melanjutkan, "Bagaimana saya bisa ngomong seperti ini? Karena tidak ada seorang pun yang mendekati saya secara langsung, tidak ada yang menawari saya apa pun demi mempengaruhi suara saya. Tidak, itu tidak terjadi."

Namun Beckenbauer menyeru FIFA untuk mengungkapkan kepada publik mengenai laporan tentang proses lamaran menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan laporan mengenai tuduhan korupsi oleh jaksa Amerika Michael Garcia itu akan tetap dirahasiakan demi menghormati janji yang dibuat kepada para saksi, namun Beckenbauer yakin itu mestinya dibuka ke publik.

"Saya tak melihat alasan apa pun mengapa hal itu tak boleh dipublikasikan," kata dia. "Itu memang keputusan FIFA, namun secara personal tidak ada yang perlu disembunyikan dan jika Anda tak ada yang perlu disembunyikan maka Anda bisa mempublikasikannya."

Beckenbauer, 69, telah diskor pada Juni karena tidak memenuhi permintaan Garcia. Sejumlah tokoh tingkat tinggi telah menyerukan publikasi laporan setebal 350 halaman, termasuk Presiden UEFA Michel Platini, Wakil Presiden FIFA Pangeran Ali Bin Al Hussein, dan Garcia sendiri.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement