REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan partai-partai anggota Koalisi Merah Putih (KMP) lebih mengedepankan pemikiran strategis daripada kepentingan pragmatis sehingga akhirnya memutuskan mengusung Zulkifkli Hasan menjadi Ketua MPR.
"Sebelumnya ada beberapa komposisi pimpinan yang diusung KMP. Namun ada perubahan pada detik-detik terakhir. Ini indikasi partai-partai anggota KMP mengedepankan pemikiran strategis daripada perebutan posisi yang pragmatis," katanya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Saleh mengatakan komposisi yang semula disepakati KMP adalah menempatkan kader Partai Demokrat untuk duduk sebagai Ketua MPR. Namun, Fraksi Partai Demokrat kemudian dengan ikhlas mendorong kader PAN untuk menjadi ketua.
Begitu pula dengan Golkar, Gerindra dan PKS yang siap menerima berbagai konfigurasi komposisi pimpinan. Bahkan, Gerindra sangat rela tidak masuk dalam komposisi pimpinan. Semua saling merelakan dan mengikhlaskan. Menurut saya, ini kunci keberhasilan KMP.
Anggota Fraksi PAN itu mengatakan anggota KMP yang ada di paripurna juga tidak mempermasalahkan komposisi yang diusung pada detik-detik akhir konsultasi lintas fraksi. Bahkan banyak yang memuji kekuatan komposisi tersebut.
"Dalam pemaparan visi-misinya, Zulkifli Hasan juga mengakui hal itu. Dia mengatakan tidak pernah bermimpi untuk menjadi Ketua MPR. Namun karena ditugaskan, meski pada saat detik-detik terakhir, dia harus bersedia. Alhamdulillah, menang," katanya.
Pemilihan pimpinan MPR yang diadakan Rabu dini hari berakhir dengan voting yang akhirnya menetapkan Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN menjadi ketua. Terdapat dua paket pilihan yang masing-masing diajukan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan KMP.
Paket A yang diusung KIH terdiri atas ketua Oesman Sapta Odang dari DPD, dan empat wakil ketua yaitu Ahmad Basarah (Fraksi PDI Perjuangan), Imam Nahrawi (Fraksi PKB), Patrice Rio Capella (Fraksi Partai NasDem) dan Hazrul Azhar (Fraksi PPP).
Sedangkan paket B yang diusung KMP terdiri atas ketua Zulkifli Hasan dengan wakil ketua yaitu Mahyudin (Fraksi Partai Golkar), E.E Mangindaan (Fraksi Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS) dan Oesman Sapta Odang (DPD). Dalam pemungutan suara tersebut terdapat 678 suara dari total 680 anggota MPR yang tercatat hadir. Paket A yang diusung KIH mendapat 330 suara, sedangkan paket B yang diusung KMP mendapat 347 suara.