REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan bahwa saat ini penguatan dolar terjadi pada banyak uang, termasuk Bath dan Yen.
"Jadi suatu hal memang wajar kalau ekonomi AS akselerasi maka untuk menghindari terjadinya inflasi di AS maka bank sentral AS akan menaikkan bunga," katanya Jumat (10/10).
Mirza menambahkan, sejak krisis tahun 2008 sampai hari ini suku bunga di AS. Sebelum krisis, suku bunga di AS sebesar 5 persen. Mirza pun memperkirakan tahun depan AS akan meningkatkan suku bunga karena akselerasi akan semakin digenjot. Namun ia tidak dapat memprediksi kapan suku bunga akan dinaikkan.
"Trennya sudah jelas bahwa di akhir tahun depan kalau konsensus di AS itu bunganya bisa sekitar 1,4 persen. Kemudian di akhir 2016 bisa 2,5-2,8 persen di AS dari level yang sekarang 0,25. Jadi ini adalah tren di dunia bahwa dolar AS menguat terhadap mata uang lain jadi bukan hanya terhadap rupiah," kata Mirza.