REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang nelayan Cina ditembak mati dalam bentrokan dengan penjaga pantai Korea Selatan (Korsel), Jumat, karena menaiki satu dari sejumlah kapal yang diduga melakukan penangkapan ikan ilegal.
"Ada insiden dalam razia atas penangkapan ikan ilegal oleh kapal-kapal nelayan Cina," kata juru bicara penjaga pantai Korsel.
Ia membenarkan kematian nelayan tersebut, namun menolak untuk memberikan keterangan lebih rinci tentang penyebab kematian itu hingga otopsi selesai dilakukan.
Juru bicara juga menjelaskan bahwa peluru yang ditembakkan dalam insiden yang terjadi pada Jumat pagi itu berjarak sekitar 130 kilometer dari pulau barat Wangdeung di Laut Kuning.
Kantor berita Korsel Yonhap mengidentifikasi jenazah nelayan tersebut bermarga Song dengan usia 45 tahun.
Para penjaga pantai Korsel juga diketahui menaiki kapal nelayan yang masih berada dalam zona eksklusif ekonomi negara tersebut.
Song yang terluka dilarikan ke rumah sakit di daratan Mokpo, namun ia dinyatakan sudah tak bernyawa saat tiba di rumah sakit.
Staf rumah sakit yang menangani Song di bangsal darurat mengatakan bahwa peluru bersarang di dada Song, seperti yang dilansir dari AFP.
"Paru-parunya penuh dengan darah," kata Staf bangsal darurat tersebut.
Insiden ini mengingatkan kejadian dua tahun lalu yang menimpa nelayan Cina berusia 44 tahun. Ia terluka parah akibat tembakan peluru karet setelah penjaga pantai Korsel menaiki kapalnya karena dugaan penangkapan ikan ilegal.
Warga Cina memprotes contoh yang disebut "kekerasan dalam penegakan hukum" dan mendesak pihak Seoul untuk membawa pelaku penembakan ke meja hijau.
Kendati demikian, penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh kapal Cina merupakan hal yang lumrah terjadi di perairan Korsel yang setiap tahunnya sejumlah kapal Cina disita.
Pada Desember 2010, kapal Cina terbalik dan tenggelam di Laut Kuning setelah berbenturan dengan kapal penjaga pantai Korsel. Akibatnya, dua awak kapal Cina tewas.
Tahun berikutnya, seorang petugas penjaga pantai Korsel ditikam mati setelah bentrok dengan pelaut Cina.