REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (13/10), menjalin kerjasama dengan Kadin Madinah Arab Saudi. Penandatangan dilakukan di Komplek Kantor Gubernur DIY Kepatihan Yogyakarta.
Dijelaskan Ketua Kadin DIY, Gonang Juliastono banyak hal yang dapat dipetik dari kerjasama ini. Sebab para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Madinah merupakan pengusaha berskala besar. Sehingga Kadin DIY mengharapkan para pengusaha tersebut mau menanamkan modalnya di Yogyakarta.
“Para pengusaha Madinah bergerak di bidang konstruksi bangunan, perusahaan air minum, pariwisata dan lain-lain. Dengan kata lain, usaha yang ada di sana hampir mirip yang ada di Yogyakarta. Sehingga peluang untuk penanaman modal dari Madinah ke Yogyakarta sangat besar,” kata Gonang.
Selain itu, kata Gonang, juga ada industry kreatif, ice cream, industri fashion batik, fashion busana muslim, makanan dan minuman francise dari Yogyakarta yang dibawa ke Madinah.
Namun Gonang mengatakan para pengusaha dari Madinah ini justru diarahkan untuk membangun rumah sakit khusus kanker. Selama ini, masih sedikit rumah sakit yang menangani kanker di Yogyakarta.
Rumah sakit di Yogyakarta, kata Ganang, sudah menjadi rujukan bagi pasien yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun Jawa Tengah. Karena itu, pihaknya mempunyai obsesi untuk membangun rumah sakit khusus kanker akan melengkapi rumah sakit yang sudah ada.
“Saya menginginkan Yogyakarta seperti Singapura menjadi tujuan orang untuk berobat di sana. Padahal negaranya relative kecil dan hanya sebesar wilayah DIY. Yogyakarta memiliki banyak Fakultas Kedokteran, sehingga untuk penyediaan sumber daya manusia (SDM) tidak mengalami kesulitan,'' jelasnya.
Apalagi, sambung Gonang, kalau Bandara di Kulonprogo sudah jadi dan beroperasi. ''Orang yang akan berobat ke Yogyakarta tidak mengalami kesulitan,” ujarnya menambahkan.