Jumat 17 Oct 2014 18:45 WIB

Golkar Tentukan Nasib Annas Maamun Usai Pelantikan Presiden

  Tersangka kasus dugaan suap alih fungsi hutan industri di Riau yang juga Gubernur Riau non aktif Annas Maamun, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (14/10). (Republika/Wihdan)
Tersangka kasus dugaan suap alih fungsi hutan industri di Riau yang juga Gubernur Riau non aktif Annas Maamun, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (14/10). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun bakal dicopot dari posisi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau, menyusul penetapan sebagai tersangka dan ditahan dalam operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi akhir bulan lalu.

"Tentu ini akan jadi perhatian kami, tapi saat ini kami fokus kepada pelantikan presiden terpilih," ujar Ketua Koordinator Wilayah DPP Partai Golkar untuk Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau Firman Subagyo melalui telepon seluler dari Pekanbaru, Jumat.

Kendati demikian Firman meminta masyarakat terutama di Provinsi Riau harus mengedepankan asas praduga tidak bersalah terhadap Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun. 

"Namun ini akan jadi perhatian kita," katanya lagi.

Pelaksana tugas Gubernur Riau yang juga pengurus DPP Partai Golkar Arsyadjuliandi Rahman sebelumnya mengaku belum membicarakan masalah pergantian Annas Maamun dari posisi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau menyusul statusnya sebagai tahanan KPK.

"Terus terang saja, saya sudah lapor sama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan minta sama beliau, agar jangan tanggapi siapa pun yang datang untuk membahas masalah Annas Maamun karena belum tepat waktunya," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement