REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar wafatnya KH Hafidz Utsman membuat kalangan umat Islam bersedih, terutama Pengurus Besar Nahdlotul Ulama. Tokoh NU yang terkenal dengan ilmu fikih dan ushul fikih ini wafat dala usia 74 tahun.
“Beliau adalah tokoh fikih dan ushul fikih di Indonesia,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, kepada Republika, Senin (20/10).
KH Said menyatakan bahwa KH Hafidz merupakan aktivis NU sejak muda. KH Hafidz aktif di NU sejak pengurus cabang, wilayah hingga pusat. HIngga dipercaya menjadi salah satu ketua PBNU di saat Gus Dur menjabat sebagai ketua umum PBNU.
“Jasa beliau sangat banyak. Beliau juga yang memimpin pengumpulan dan penerbitan hasil bahtsul masai NU sejak 1926,” katanya.
Katib Aam PBNU, KH Malik Madani mengatakan, Kiai Hafidz adalah kader NU yang militan, ikhlas berjuang. “Kita kehilangan tokoh besar. Sulit dicari kader sehebat beliau,” kata Kiai Malik Madani.
Malik Madani mengajak umat Islam terutama kalangan NU untuk medoakan agar almarhum KH Hafidz diterima di sisi Allah SWT. “Mudah-mudahan beliau khusnul khotimah,” pungkas Malik.
KH Hafidz Utsman lahir di Pandeglang, Banten 14 Januari 1940. Kiprah keumatannya dia mulai sejak muda. Sebelum aktif di MUI, dia aktif di PBNU, sejak dari tingkat kabupaten hingga Pusat. Sebelumnya, kabar meninggalnya KH Hafidz beredar skita Pukul 10.30 WIB. Saat dihubungi di handphone (HP) pribadi almarhum, HP almarhum KH Hafidz dipegang Putra KH Hafidz, Al Maki.