REPUBLIKA.CO.ID, KOBANE -- Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melancarkan serangan sengit terbaru pada Selasa (21/10), dimana sebelumnya pertempuran besar juga terjadi Senin (20/10) malam.
ISIS mencoba memutus perbatasan dengan Turki, di mana pejuang Kurdi tengah menanti bala bantuan dari perbatasan Irak-Suriah.
Aljazirah melaporkan, milisi Kurdi di kota perbatasan, Kobane, tengah menunggu bantuan. Namun mereka kembali menghadapi serangan sengit. ISIS berupaya memutus perbatasan untuk mencegah bantuan sampai ke pasukan Kurdi.
Sebelumnya pada Senin, Ankara telah sepakat akan memfasilitasi pasukan Kurdi dari Irak melalui perbatasannya dengan Suriah. Bantuan diberikan untuk membela pasukan Kurdi Kobane yang terkepung. Langkah tersebut dinilai sebagai sebuah perubahan kebijakan yang besar dan disambut Amerika Serikat.
Kobane selama ini telah menjadi medan pertempuran simbolik penting dalam perang melawan ISIS. Di mana ISIS kerap berjuang memperluas daerah kekuasaannya di Irak dan Suriah.
Masuknya pasukan Peshmerga ke Kobane bisa menjadi dorongan besar bagi Kurdi Suriah. AS juga terus meningkatkan komitmennya untuk mempertahankan Kobane dalam beberapa hari terakhir.