Jumat 20 Dec 2024 22:21 WIB

Pantas Saja Berita Soal Palestina Banyak Menghilang Sejak 2023, Ternyata Ini Penyebabnya

Meta melakukan pembatasan berita-berita soal Palestina

Bantuan kemanusiaan diterjunkan ke warga Palestina di atas Kota Gaza, Jalur Gaza, Senin, 25 Maret 2024.
Foto: AP Photo/Mahmoud Essa
Bantuan kemanusiaan diterjunkan ke warga Palestina di atas Kota Gaza, Jalur Gaza, Senin, 25 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— BBC telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, telah membatasi jangkauan outlet berita Palestina sejak Oktober 2023.

Sebuah analisis data Facebook menunjukkan penurunan signifikan dalam keterlibatan audiens untuk ruang berita yang berbasis di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak Oktober 2023.

Baca Juga

Bocoran dokumen juga menunjukkan bahwa Instagram, platform Meta lainnya, mengintensifkan moderasi terhadap komentar pengguna Palestina setelah tanggal tersebut.

Dengan pelaporan di lapangan yang sangat dibatasi karena Israel menolak untuk mengizinkan jurnalis internasional masuk ke daerah kantong tersebut, media sosial telah muncul sebagai saluran penting untuk mendapatkan informasi terbaru dari Gaza.

Halaman Facebook untuk outlet-outlet seperti Palestine TV, Kani dan Al-Watan News, yang beroperasi dari Tepi Barat yang diduduki, telah menjadi sumber informasi penting bagi khalayak di seluruh dunia, demikian dilaporkan BBC, dikutip Jumat (20/12/2024).

BBC News Arabic menganalisis data keterlibatan Facebook dari 20 organisasi berita utama Palestina selama periode dua tahun yang mencakup tahun sebelum dan sesudah eskalasi serangan militer Israel di Gaza.

"Selama periode perang, keterlibatan audiens mungkin diharapkan meningkat. Namun, data menunjukkan penurunan sebesar 77 persen setelah 7 Oktober 2023," kata laporan tersebut.

TV Palestina, yang memiliki 5,8 juta pengikut, mengalami penurunan tajam dalam hal visibilitas. Para jurnalis membagikan data yang menunjukkan penurunan 60 persen dalam jumlah orang yang melihat unggahan mereka.

"Interaksi benar-benar dibatasi, dan unggahan kami tidak lagi menjangkau orang-orang," kata jurnalis Tariq Ziad dari saluran tersebut.

Selama setahun terakhir, para jurnalis Palestina telah menyatakan keprihatinannya bahwa konten mereka "dilarang" oleh Meta, yang berarti jangkauannya sengaja dibatasi.

Untuk menyelidiki hal ini, BBC melakukan analisis serupa terhadap 20 outlet berita Israel, termasuk Yedioth Ahronoth, Israel Hayom, dan Channel 13. Media-media ini juga banyak memberitakan tentang perang, namun keterlibatan pemirsanya meningkat hampir 37 persen.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement