REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syafrudin membantah isu bahwa dirinya masuk dalam daftar calon menteri di kabinet Presiden Joko Widodo.
"Tidak benar, itu rumor saja karena media suka sama saya," ujar Syafrudin di sela-sela?Apel Konsolidasi Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wapres 2014, Jakarta, Rabu.
Ia pun enggan berkomentar lebih lanjut mengenai isu tersebut.
Sementara Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menyatakan pihaknya mensyukuri jika ada anggota kepolisian yang terpilih menjadi menteri pada kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
"Kita bersyukur jika ada dari kita (polisi) terpilih menjadi menteri berarti Polri dipercaya," kata Sutarman.
Meski demikian, Sutarman enggan mengomentari lebih lanjut soal informasi dua nama perwira tinggi Polri yang masuk calon kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
Jenderal polisi bintang empat itu mengaku belum mengetahui informasi mengenai dua anggota Polri yang masuk kandidat menteri itu. Menurut dia, pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
Beredar informasi, dua petinggi Polri yakni Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan dan Inspektur Jenderal Polisi Syafrudin masuk bursa calon menteri pemerintahan Jokowi-JK.
Saat ini, Komjen Pol Budi Gunawan menjabat Kepala Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) dan Irjen Pol Syafrudin sebagai Kepala Dividi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.
Sutarman menegaskan jika anggota Polri terpilih menjadi menteri maka sesuai aturan harus mengundurkan diri.