Rabu 22 Oct 2014 13:09 WIB

KPAI Kecam Keras Pembunuhan Balita di Bekasi

Rep: C57/ Red: Yudha Manggala P Putra
Garis Polisi. Ilustrasi
Foto: Antara
Garis Polisi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI BARAT -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, mengecam keras perilaku kejam yang diduga dilakukan pembantu rumah tangga (PRT) terhadap balita 3,6 tahun hingga meninggal di Bekasi.

"KPAI mengecam keras perilaku kejam yang diduga dilakukan pembantu di Bekasi itu. KPAI juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas pelakunya," tegas Susanto saat dihubungi Republika, Rabu (22/10) pagi.

KPAI, lanjutnya, meminta penegak hukum untuk mempidanakan dengan seberat-beratnya seluruh pelaku yang terlibat kasus ini.  "Tak ada toleransi sekecilpun untuk pelaku kejahatan terhadap anak," papar Susanto.

Menurut Susanto, anak-anak sering menjadi korban kekerasan orang dewasa karena dua hal.  "Pertama, anak sebagai makhluk lemah yang sangat belum bisa melawan atau menghindar," ungkap Susanto. Kedua, lanjutnya, sistem perlindungan anak di Indonesia masih lemah sehingga anak rentan menjadi korban kekerasan.

Pendapat senada diungkapkan Kepala Sub bagian (Kasubbag) Humas Pemkot Bekasi, Dalfi Hendri. "Kami prihatin terhadap kasus ini. Pemkot Bekasi berharap kejadian ini merupakan yang terakhir dan tidak terulang lagi," tutur Dalfi kepada Republika, Rabu (22/10) siang.

Untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian serupa di masa depan, lanjutnya, Pemkot Bekasi akan memberdayakan fungsi Komisi Perlindungan Anak.

"Sebagai usaha pencegahan terjadinya kasus serupa, Pemkot Bekasi akan meningkatkan upaya pembinaan atas anak-anak yang rentan terkena kekerasan," paparnya. "Pembinaan itu akan dilakukan melalui Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), BP3KB dan mitra kerja seperti KPAI," jelasnya.

Dilaporkan sebelumnya, seorang balita berusia 3,5 tahun di Bekasi kehilangan nyawa akibat luka sayatan di pergelangan tangan kanannya. Diduga, balita bernama Jason Matthew Simanjuntak tersebut dianiaya oleh pembantu yang baru sepuluh hari bekerja di rumahnya yang bernama Sutina (20).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement