REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Jadwal pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar masih belum dapat kepastian. Sempat muncul opsi untuk menggeser waktu gelaran ke musim dingin. Namun, opsi tersebut tidak efektif dikarenakan saat itu liga-liga di Eropa masih berjalan.
Kini opsi lain muncul kembali, yakni memainkan laga di malam hari. Biasanya ajang empat tahunan itu selalu digelar di musim panas, saat kompetisi liga-liga di Eropa sudah berakhir. Sedangkan Qatar tuan rumah 2022,merupakan negeri gurun yang terletak di Asia barat itu memiliki suhu tinggi, apalagi di musim panas.
Pada bulan Juni-Juli temperatur udaranya diperkirakan hingga di atas 40-50 derajat celcius. Jika jadwal pertandingan Piala Dunioa 2022 tetap berlangsung seperti biasanya, maka membuat para pemain tidak akan bisa menunjukkan penampilan terbaiknya. Begitu juga dengan penonton bakal kurang nyaman menyaksikan pertandingan, dengan sushu tinggi.
Sebenarnya untuk menanggulangi cuaca panas tuan rumah sudah menjanjikan stadion-stadion berteknologi canggih untuk mengatasi suhu tinggi tersebut. Solusi dengan menyematkan teknologi canggi di dalam stadion masih kurang memuaskan.
Sedangkan opsi menggeser waktu pentas Piala Dunia 2022 dari musim panas ke musim dingin, juga tidak efektif, karena liga-liga di Eropa akan terganggu. Opsi terbaru adalah mengubah jam bertanding, biasanya pertandingan dimulai sore hari, dalam opsi terbaru itu pertandingan akan digelar di malam hari. Opsi tersebut dilontarkan oleh Pengurus Sepak Bola Cile Harold Mayne-Nicholls.
"Meskipun masih tetap akan panas, tapi tidak akan terlalu menyiksa. Itu akan sedikit membantu dan lebih mudah daripada mengubah seluruh liga Eropa," kata Harold, sekaligus tim evaluasi untuk tender Qatar itu seperti dilansir BCC Sport, Selasa (28/10).