REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Andre-Pierre Gignac dikabarkan sudah hampir pasti untuk meninggalkan Marseille. Sinyal itu muncul setelah presiden klub, Vincent Labrune, mengatakan pihaknya tak bisa memenuhi tuntutan dari sang striker.
Labrune juga menuding penyebab hengkangnya Gignac ini tak lepas dari perubahan kebijakan pajak di Inggris. Dengan meningkatnya pajak pemain maka Marseille tak lagi mampu membayar pemain yang telah mencetak 48 gol dari 128 kali penampilannya di Ligue 1 Prancis ini bersama klub.
Saat ini Arsenal dan Newcastle United menjadi dua klub terdepan yang menginginkan jasa striker berusia 28 tahun ini. Masa kontrak Gignac di klub akan berakhir pada penghujung musim ini.
''Itu akan terjadi karena kontribusi pekerja dan pajak telah melewati ambang batas di Prancis,'' kata Labrune kepada Le Journal de Dimanche seperti dilansir dari laporan Sportal.
''Kami sebenarnya ingin mempertahankannya tetapi sepertinya buat saya itu sangat utopis untuk memikirkan kalau dia akan bersedia untuk mendapat pengurangan gaji bersama kami,'' ujarnya.