REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tertangkapnya pelawak Tessy saat akan mengonsumsi shabu dengan teman-temannya, Kamis (23/10) lalu, menambah deretan nama artis Indonesia yang menggunakan obat-obatan terlarang.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar mengatakan, dari pemeriksaan terhadap para artis yang tertangkap selama ini, diketahui alasan mereka menggunakan narkotika adalah untuk menjaga stamina atau agar tetap percaya diri.
"Faktanya banyak artis tertangkap, masalahnya mereka melihat atau mengonsumsi narkoba hanya dari sisi untungnya saja, tapi tidak memperhatikan kerugiannya," kata Anang kepada Republika, Rabu (29/10).
Anang mengatakan, para artis pengguna narkotika tersebut tidak memperhitungkan akibat jangka panjang yang ditimbulkan oleh barang haram tersebut. Para pengguna yang awalnya hanya coba-coba, lanjutnya, tidak memikirkan efek narkotika seperti menjadi pecandu atau atau ketergantungan narkotika.
"Bahkan dapat bermasalah dengan hukum dan menghancurkan masa depannya termasuk kerugian sosial dan ekonomi," ujarnya.
Anang mengatakan, selama ini, sebagian besar dari narkotika yang didapat para artis berasal dari jaringan gelap. Terkadang, mereka mendapatkan barang tersebut dari sesama artis atau dari temannya yang lain.
Ia pun menegaskan, artis atau pun bukan, siapa pun yang menggunakan narkotika harus ditangani secara profesional. Apalagi untuk menentukan pengguna murni atau pengguna yang merangkap sebagai pengedar.
"Kalau pengguna murni, tidak perlu ditahan tapi ditempatkan di lembaga rehabilitasi," kata Anang.