Kamis 30 Oct 2014 23:29 WIB

Jaktim Antisipasi Banjir Hingga ke Gang Kecil

Rep: C06/ Red: Indira Rezkisari
Perahu untuk mengevakuasi korban banjir Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/c57
Perahu untuk mengevakuasi korban banjir Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, pemerintah telah siap menghadapi banjir. Khususnya, di Jakarta Timur.

Dia mengatakan, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur dan semua instansi di jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah siap menghadapi banjir. Artinya, mereka sudah menyiapkan semua perlengkapan, mulai dari perahu karet, personel, maupun perlengkapan pendukung lainnya.

Gatot mengatakan, koordinasi dengan instansi terkait juga telah dilakukan. Termasuk dengan TNI dan Polri. Menurut dia, semua harus berkoordinasi.

"Apabila terjadi suatu bencana, kita semua sudah siap turun kelapangan. Sudah tidak ada pertanyaan harus berbuat apa, tapi semua sudah bisa berbuat apa," kata dia, di sela-sela Geladi Lapang Pekan Sadar Bencana Jakarta Timur Tahun 2014 bertempat di Banjir Kanal Timur (BKT) , Kamis (30/10).

Untuk kendala, dia mengaku belum ada yang signifikan. Namun, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengantisipasi banjir di gang-gang susah dimasuki. Sebab, evakuasi hanya bisa melalui kali yang besar. Warga akan diarahkan ke pinggir kali, lalu dibawa ke tempat yang lebih aman.

Dia juga mengimbau untuk berhati hati, waspada, menyiapkan perlengkapan seperlunya, seperti ban. Perlengkapan seperti elektronik sudah terendam harus diamankan. Dia menambahkan, harus ada antisipasi terkait listrik.

"Untuk di Jakarta Timur, di Cipinang Melayu, Makasar, Halim, Ciracas, Kampung pulo, Kampung Melayu, Kramat Jati, Balai Kambang, memang Jakarta Timur rawan akan banjir," kata Gatot.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement