Sabtu 01 Nov 2014 00:45 WIB

Yursril: Jokowi Bisa Selesaikan Kisruh Parlemen, Caranya?

Saksi ahli dari tim Prabowo-Hatta, Yusril Ihza Mahendra memberikan kesaksiannya dalam sidang ketujuh Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (15/8).
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Saksi ahli dari tim Prabowo-Hatta, Yusril Ihza Mahendra memberikan kesaksiannya dalam sidang ketujuh Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengundang semua ketua partai politik untuk berdialog mengatasi kisruh yang terjadi di DPR RI.

"Ini saran saya untuk mengatasi krisis adanya pimpinan DPR tandingan saat ini," kata Yusril Ihza Mahendra melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Menurut Yusril, munculnya pemimpin DPR RI tandingan telah membuat kisruh tidak saja di DPR RI, tetapi berdampak pada penyelenggaraan negara. Presiden dan DPR RI, kata dia, harus banyak bekerja sama dalam menjalankan mekanisme bernegara.

"Kisruh di DPR RI bisa berdampak luas bagi negara," katanya. Mantan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan ini menyarankan agar Presiden Joko Widodo turun tangan menggunakan kewibawaannya untuk membantu mengatasi krisis di DPR RI.

Ia menjelaskan, caranya adalah Presiden Joko Widodo mengundang para ketua partai politik yang fraksinya berseberangan di DPR RI, untuk berdialog mencari jalan keluar dari krisis.

"Presiden Joko Widodo agar menggunakan pengaruh dan kewibawaannya untuk mengundang Megawati, Aburizal, Prabowo, SBY dan lain-lain untuk bicara hari hati ke hati," katanya.

Ia menegaskan, jika semua ketua partai ini sudah bicara, bermusyawarah dan menyepakati jalan keluarnya, mereka wajib mengkomunikasikannya dengan para fungsionaris partainya yang berada di DPR RI.

"Saya yakin melalui kesepakatan pada tingkat ketua-ketua partai, maka kisruh pembagian pimpinan di DPR RI dapat diatasi," katanya.

Menurut Yusril, kalau para ketua partai sudah kompromi, maka dapat diyakini fungsionaris dari masing-masing partai yang bersebarangan di DPR RI dapat dikendalikan dan ditenteramkan sehingga krisis di DPR dapat diakhiri.

Tidak ada, kata dia, yang memiliki kewibawaan lebih besar untuk mengundang para ketua partai itu, kecuali Presiden. "Ini ujian besar bagi Jokowi sebagai Presiden bukan sekedar kepala eksekutif, tetapi sebagai Bapak Bangsa di mata rakyat," katanya.

Yusril menegaskan, Presiden harus memiliki kewibawaan dan saat ini menjadi momentum bagi Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa dia mampu mengatasi keadaan apa pun juga yang menimpa bangsa ini, termasuk menengahi para politisi yang sedang bertikai memperebutkan jabatan. "Hal ini harus dilakukan Presiden demi kebaikan kita bersama sebagai sebuah bangsa," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement