Senin 03 Nov 2014 21:24 WIB

PDIP: Kesal ke Jokowi Jangan Dibawa ke DPR

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Indah Wulandari
Presiden Jokowi dan Wapres JK.
Foto: AP Photo
Presiden Jokowi dan Wapres JK.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Politisi PDIP Effendi Simbolon menyatakan, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) meminta pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPR dibagi proposional. Dia menganggap, semua kekisruhan yang terjadi sekarang adalah buntut akibat pertarungan di pilpres.

"Apa sih salahnya, dalam penyelenggaraan DPR bersama-sama. Jangan kesel ke Jokowi dibawa-bawa ke DPR," katanya di komplek parlemen, Senin (3/11).

Dia mengatakan, jika sejak awal pembagian AKD dilakukan secara proporsional maka tidak akan terjadi ribut-ribut di DPR. Pembagian 40-60 dirasa akan memenuhi asas proporsionalitas. Dimana 40 persen pimpinan untuk KIH dan 60 persen untuk Koalisi Merah Putih (KMP).

"Masa diborong sendiri, ngerampok lah. Masa kita tinggal diam," ujarnya.

Dia menambahkan, perseteruan di DPR juga tak lepas dari adanya UU MD3 yang dinilai cacat moral sejak lahir. Menurutnya, hal itu adalah sebuah bentuk kartelisasi politik dengan cara membuat politisasi dalam aturan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement