REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO—Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) menegaskan tidak akan mengubah jadwal penyelenggaraan Piala Afrika 2015 meski Benua Hitam itu tengah dilanda wabah Ebola. CAF memberikan waktu kepada Maroko hingga Sabtu (8/11) untuk memutuskan apakah tetap maju sebagai penyelenggara hajatan sepak bola terbesar di Afrika itu.
Maroko menginginkan penundaan terkait kekhawatiran merebaknya Ebola. Tapi CAF bergeming dan meminta Maroko menegaskan posisinya. CAF juga memberikan kesempatan bagi negara-negara lain yang ingin maju sebagai tuan rumah pengganti.
Setelah pertemuan di Rabat pada Senin (3/11), CAF mengumumkan lewat Twitter bahwa telah sepakat untuk menjaga turnamen berlangsung sesuai jadwal, yakni 17 Januari hingga 8 Februari 2015. CAF akan kembali menggelar sidang pada 11 November di Kairo untuk mengambil keputusan terkait keberlangsungan turnamen ini.
Seperti dilansir BBC, Senin, CAF telah meminta sekitar tujuh negara untuk maju sebagai tuan rumah pengganti bila Maroko menyatakan tidak bisa menggelar turnamen tepat waktu.
Tidak ada kasus virus Ebola merebak di Maroko. Walau demikian, Kementerian Kesehatan Maroko telah memberikan rekomendasi agar Piala Afrika ditunda sebagai antisipasi.
Ironisnya, Guinea diberikan izin oleh pihak berwenang Maroko untuk memainkan laga kualifikasi Piala Afrika 2015 di negara itu. Maroko tak khawatir virus Ebola menyebar. Padahal Guinea dilarang CAF menggelar laga kandang karena merupakan salah satu negara yang menderita dengan serangan terparah bersama Liberia dan Sierra Leone.