REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pasar Bebas ASEAN atau Asian Free Trade Asean (AFTA) menjadi fokus PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Telkom menyiapkan strategi agar tidak terperosok dalam era Masyarakat Ekonomi Asean yang mulai berlaku 2015 mendatang itu.
"Telkom menyadari AFTA akan sangat menguntungkan bagi Indonesia. Dan kita menyiapkan strategi juga proteksi untuk itu," ujar Direktur Human Capital Telkom, Priyantono Rudito di Jakarta, Rabu (25/11).
Strategi yang dikerahkan Telkom, lanjut Priyantono seperti membuat indeks kualifikasi untuk menilai sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya di korporasi Telkom.
"Dalam indeks ini, kita periksa SDM berapa nilainya. Kalau sudah mencapai skor 3, itu artinya karyawan ini sudah siap bersaing global. Dan target kita di tahun ini menyiapkan semua karyawan harus meraih skor 3," kata dia.
Selain itu, Telkom juga membuat lembaga sertifikasi berfungsi menyaring calon karyawan asing yang mendaftar ke Telkom nantinya. "Pekerja dari luar tidak bisa serta merta masuk ke Indonesia tanpa lulus dari sertifikasi ini," katanya menambahkan.
Dia menambahkan, Telkom sudah terbiasa dengan tantangan global. "Maka kami optimis sekali menghadapi AFTA ataupun MEA," kata dia.
Seperti diketahui, program pasar bebas ASEAN mengintegrasikan seluruh negara di Asia. Itu memungkinkan negara lain dengan mudah bisa menembus pasar Indonesia baik melalui pendirian perusahaan-perusahaan maupun sumber daya manusia yang hendak bekerja di Indonesia.