REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berharap akan ada stand-alone statement atau pernyataan independen mengenai Ebola setelah konferensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT Asean) ke-25.
KTT Asean akan berlangsung pada 12-13 November di Nay Pyi Taw, Myanmar. Dirjen Kerja Sama Asean Kementerian Luar Negeri I Gusti Agung Wesaka Puja mengatakan, Indonesia akan menyampaikan prakarsa mengenai ebola. Gusti mengatakan Ebola saat ini menjadi isu kesehatan yang sangat penting.
"Kenapa kita menganggap ini suatu isu yang penting? Karena memang inilah isu yang harus dihadapi dalam KTT Asia Timur," ujar dia, Rabu (5/11).
Dalam KTT Asia Timur, yang merupakan bagian dari rangkaian pertemuan KTT ASEAN, kesehatan adalah salah satu dari enam isu prioritas. Gusti mengungkapkan sebenarnya prakarsa Indonesia untuk mengangkat isu Ebola bukan sesuatu yang baru pada KTT.
Isu ini sudah pernah dilontarkan pada pertemuan tingkat menteri KTT Asia Timur Agustus lalu. Menteri Luar Negeri saat itu Marty Natalegawa mengingatkan negara lain akan ancaman Ebola.
Indonesia akan berupaya mengingatkan bahaya Ebola agar negara lain waspada dan mencegah penyebarluasan virus mematikan itu.
Gusti mengatakan sebagai negara Asean, perlu adanya kepedulian. Selain itu, Ebola sesuai dengan agenda nasional Indonesia yang ingin mencegah penyebaran virus itu.
"Bahkan kami berharap ada stand-alone statement mengenai Ebola ini," ujar dia.