REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan demonstran anti kapitalis berunjuk rasa di pusat kota London dan di luar Istana Buckingham Rabu (5/11) lalu berakhir bentrok.
Mereka berunjuk rasa menuntut agar Inggris melakukan revolusi setelah sebelumnya menuntut hal yang sama di gedung Parlemen.
Dilansir dari AFP, Kamis (6/11) para pengunjuk rasa terlihat melempari kerucut pembatas jalan, botol, dan marka jalan pada barikade polisi. Para pengunjuk rasa diketahui merupakan bagian dari Million ask March yang diorganisir di berbagai belahan dunia oleh kelompok tak dikenal.
Unjuk rasa ini berlangsung pada perayaan malam Guy Fawkes di Inggris. Para demonstran mengenakan topeng putih sambil meneriakan tuntutan mereka. Ketika berhadapan dnegan polisi mereka juga sempat melempari polisi dengan kembang api.
Pengunjuk rasa juga menyerang penyiar nasional BBC. Namun polisi mampu melindungi mereka dari serangan.
Pemilik toko yang berada disekitar lokasi demonstrasi pun memutuskan untuk menutup tokonya sementara.
Terlihat di pusat perbelanjaan mereka sempat menghancurkan jendela mobil dan sampah berserakan.
Usai unjuk rasa, lima demonstran ditangkap. Mereka dicurigai sebagai provokator dalam pelemparan kembang api dan penyerangan polisi London.