REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyayangkan aksi teror kepada Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Amien Rais.
"Kami menyayangkan proses ketidakamanan seluruh warga Bangsa Indonesia," kata pria yang akrab disapa Ibas kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (6/11).
Ibas menegaskan rasa aman adalah hak seluruh warga bangsa. Bukan hanya politikus. "Bukan cuma politisi, masyarakat harus merasa aman," ucapnya.
Ia pun mengaku pernah mendapat teror. Namun bukan dalam artian fisik. Teror itu misalnya pemberitaan negatif di media massa dan berbagai gambar rekayasa di sosial media. "Teror bukan cuma secara fisik," ujarnya.
Ibas berharap masyarakat menyikapi ketegangan politik yang ada sesuai aturan dan norma yang ada. Segala ketidakpuasan mesti diselesaikan secara hukum. Seperti diketahui, mobil milik Amien Rais ditembak oleh orang tak dikenal di rumahnya di Jalan Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta.
Kasus itu pertama kali diketahui oleh salah seorang pekerja yang sedang membersihkan mobil Amien Rais. Saat itu ia menemukan lubang di bagian belakang mobil yang terlihat seperti bekas peluru.