REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendy Hutabarat menilai adanya hal yang mencurigakan terkait pemilihan dirut pertamina yang tertutup.
Seharusnya Pemerintah dan Pertamina bersikap terbuka terkait siapa saja yang menjadi calon Dirut agar publik tahu seperti apa calonnya.
"Terbukalah. Kalau ini terbuka kan kita tahu siapa calon-calonnya," kata Binsar, di Jakarta, Jumat (7/11).
Pengamat Energi sekaligus Koordinator Indonesia Migas Watch Tri Widodo mempertanyakan apakah lembaga konsultan swasta yang ditunjuk Pemerintah untuk menguji fit and proper kepada para kandidat tersebut benar-benar tahu sosok seperti apa yang dibutuhkan Pertamina.
"Saya rasa belum tahu kondisi Pertamina," kata Tri.
Terkait munculnya nama Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom) menjadi kandidat dirut Pertamina, menurutnya hanya putra Pertamina asli yang tahu betul kondisi perusahaan saat ini. Hanya orang internal yang tahu korporat kultur yang ada di perusahaan plat merah itu.
"Yang paling baik itu dari internal. Dan hanya orang Pertamina saja yang mengerti cara membesarkan Pertamina," ucapnya.
Ia kembali menegaskan bahwa Konsultan yang ditunjuk itu harus tahu cara untuk melakukan perbaikan di Pertamina dan strategi apa yang bisa diterapkan untuk membesarkan Pertamina.
Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper terhadap para calon Direktur Utama Pertamina dalam beberapa hari terakhir dan masih berlangsung hingga jelang akhir pekan ini.
Fit and Proper di berlakukan ke seluruh Direksi yang ada sekarang dan plus ada 6 calon eksternal Direksi. Untuk melakukan uji fit and proper, Rini juga dikabarkan telah menunjuk PT. Daya Dimensi Indonesia (DDI), perusahaan manajemen konsultan berlokasi di Mega Kuningan untuk memberikan penilaian calon direksi Pertamina.
Berdasarkan informasi yang beredar nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper di PT DDI adalah Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).