REPUBLIKA.CO.ID,ANBAR--Pentagon mengatakan, telah mengerahkan pasukan Amerika Serikat ke garis depan provinsi Anbar di Irak, untuk pertama kalinya. Sekitar 50 pasukan dipersiapkan untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Saya dapat mengonfirmasikan bahwa sekitar 50 personel militer AS tiba di pangkalan al-Asad, melakukan survei lokasi fasilitas, untuk membantu operasi mendukung Pasukan Keamanan Irak," kata juru bicara militer Komandan Elissa Smith, Selasa (11/11) dilansir Al-Arabiya.
Beberapa prajurit yang menjadi bagian 50 tim tersebut akan menyediakan bantuan keamanan untuk spesialisasi melakukan survei. Tetapi AS di pangkalan udara itu tidak memberikan senjata kepada suku-suku Sunni.
"Pasukan AS tidak mempersenjatai suku-suku di wilayah tersebut, ini adalah masalah bagi pemerintah dan tentara Irak," katanya.
Langkah ini dilakukan setelah Presiden Barack Obama mengumumkan rencana pekan lalu untuk menggandakan jumlah pasukan Amerika di Irak. Obama telah menyetujui tambahan 1.500 pasukan yang akan mencakup pelatih dan penasihat untuk Anbar.
Bagian dari provinsi Anbar terutama wilayah Sunni telah menjadi benteng untuk kelompok ISIS dan pasukan Irak telah di serang dalam beberapa pekan terakhir.
Lapangan terbang di Anbar ini pernah menjadi markas bagi tentara dan pesawat Amerika selama pendudukan Irak 2003-2011 lalu.
Serangkaian kekalahan bagi pasukan Irak telah menyebabkan peringatan bahwa Anbar, yang membentang dari perbatasan dengan Suriah, Yordania dan Arab Saudi, bisa jatuh seluruhnya ke tangan ISIS.
Kelompok itu telah melakukan eksekusi massal dalam beberapa hari terakhir untuk menabur teror di Anbar, menargetkan suku yang berperang melawan jihadis.