REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Delapan tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mereka tak saling adu kekuatan. Sewindu sudah dua tim tak memulai laga dari tiupan peluit wasit yang sama. Setelah absen dalam waktu itu, Argentina dan Kroasia bakal kembali melakoni laga persahabatan di Boleyn Groud Stadium, London, Kamis (13/11) dini hari WIB.
Peta kekuatan kedua tim pastilah sudah berubah semenjak kedua tim terakhir kali bersua pada 2 Maret 2006. Namun, bayangan kemenangan 3-2 Kroasia di Basel, kala itu, tentu masih membekas di benak pelatih Kroasia, Niko Kovac. Sosok yang kini menghuni bangku pelatih Kroasia merupakan mantan gelandang timnas saat timnya menjalani bentrokan dengan Hernan Crespo dan kawan-kawan, sewindu silam.
Tak ada nuansa romantisme jelang laga nanti. Ini mengingat Kovac lebih memfokuskan timnya untuk melakoni laga kualifikasi Piala Eropa melawan Italia, empat hari pascabentrokan dengan Argentina. Namun, sinyal memori Kovac tersirat lewat instruksi untuk anak-anak asuhnya.
"Melawan Argentina, kami harus bermain sangat konfrontatif, itu penting," ujarnya, seperti dikutip RTL, Selasa (11/11). Menurutnya, meski menurunkan para pemain bayangan, ia tetap menjanjikan penampilan terbaik dalam menghadapi tim Tango. "Kami tidak akan dianggap remeh mereka (Argentina, red)," ujarnya menambakan.
Kroasia membawa sejumlah pemain bayangan ke London. Sederet nama baru muncul seperti Hrvoje Milic, Ivan Strinic, Sime Vrsaljko, Milan Badelj, dan Nikola Kalinic. Sementara itu, sekurangnya 13 pemain inti tetap diparkir di Zagreb, markas latihan timnas. Ke-13 pemain itu tetap difokuskan berlatih di bawah arahan Robert Kovac guna fokus menghadapi Italia.
Dengan komposisi seperti itu, Kovac optimistis timnya akan tetap tampil maksimal. Ia meyakinkan para pemain muda yang tampil gemilang akan turut kembali dimainkan di laga kualifikasi Eropa menghadapi Italia. "Kami akan menyajikan pertandingan menarik untuk dunia," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika