Sabtu 15 Nov 2014 04:14 WIB

Pembatasan Motor di Jalan Sudirman-Thamrin Minta Ditunda

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
 Pengendara roda dua melintasi jalur khusus bagi pejalan kaki di jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (16/10).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Pengendara roda dua melintasi jalur khusus bagi pejalan kaki di jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (16/10). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi tidak sepakat dengan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembatasan motor dari Jalan Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat.

Ia juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menunda rencana tersebut. Karena, kata dia, Pemprov DKI Jakarta belum mampu menyediakan transportasi massal yang memadai.

"Pemprov DKI bisa menerapkan kebijakan tersebut bila Dishub sudah mampu menyiapkan bus wisata tingkat gratis dan lahan parkir yang memadai untuk menampung ribuan motor," katanya, Jumat (14/11).

Selama ini, kata dia, sepeda motor merupakan pilihan transportasi warga Jakarta dan sekitarnya karena cepat dan praktis, khususnya saat menembus kemacetan lalu lintas. Sehingga jika transportasi pengganti tidak secepat dan sepraktis sepeda motor, kemungkinan besar banyak pengendara yang protes dengan kebijakan tersebut.

Rencana uji coba Pembatasan sepeda motor oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat akan dimulai pada Desember 2014. Uji coba tersebut dilakukan selama sebulan. Pembatasan dilakukan selama 24 jam. Sehingga sepeda motor sama sekali tidak boleh melintas di sepanjang ruas jalan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement