REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Muslimah Awards (WMA) 2014 akan kembali diselenggarakan. Yogyakarta menjadi kota yang terpilih untuk melaksanakan ajang dunia tersebut dan malam Grand Final akan dilakukan di Ramayana Theater Candi Prambanan, Jumat (21/11).
Ajang tahunan khusus wanita berjilbab itu diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari 15 negara di dunia seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Amerika, Kanada, Inggris, Jerman, Tunisia, Palestina, Mesir, India, Iran, Bangladesh, Trinidad dan Tobago, serta Afrika Selatan. Keragaman suku bangsa dari berbagai negara tersebut diharapkan akan menjadi daya tarik perhatian masyarakat di seluruh dunia.
"Para finalis dan pemenang akan berbagi visi dan misi tentang pemberdayaan perempuan agar bisa berkontribusi di masyarakat dan umat. Menunjukkan bahwa Islam bukan teroris tapi masyarakat yang baik dan dapat saling mendukung dalam berbagai aspek kehidupan serta ambil bagian dalam penanganan isu di dunia," ujar founder dan CEO WMF Eka Shanty seperti dikutip pada laman resmi Yogyakarta.
Kedua puluh lima finalis kini sudah berada di Yogyakarta untuk mengikuti karantina sebelum malam grand final. Selain itu, mereka juga akan menikmari perjalanan wisata di Yogyakarta dan melatih diri untuk berbicara di depan publik. Kegiatan membatik yang sangat terkenal di sana juga tak akan dilewatkan oleh para finalis untuk mengetahui proses pembuatan batik.
"Digelar sejak tahun 2011, WMA sebuah bentuk dedikasi, prestasi dan kepedulian terhadap masyarakat luas yang bertujuan untuk menggambarkan pandangan holistik antara iman dan kehidupan perempuan Muslim. Hingga nantinya bisa menjadi salah satu inspirasi dunia," jelas Secretary General WMF Jameyah Sheriff.