Rabu 19 Nov 2014 17:35 WIB

Seleksi Dirut Pertamina Diimbau Transparan

 Pengunjung melihat maket truk tangki Pertamina saat acara Innovation Expo Pertamina, Jakarta, Selasa (4/11).     (Republika/ Yasin Habibi)
Pengunjung melihat maket truk tangki Pertamina saat acara Innovation Expo Pertamina, Jakarta, Selasa (4/11). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno didesak untuk lebih transparan dalam seleksi calon direktur utama PT Pertamina.

Pengamat Ekonomi Politik pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa , Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, meskipun assasment calon Dirut Pertamina dilakukan pihak ketiga (PT DDI), namun tim penilai akhir tetap yang menentukan.

"Ya yang jelas mekanisme fit and proper tes itu saya pikir substansi yang menentukan menteri dan presiden yang disebut penilai akhir, apalagi untuk BUMN sekelas Pertamina.  Kalau pihak ketiga seperti DDI itu bagi saya cuma kepentingan formalistik saja, tapi juga mesti diwaspadai, apalagi rumor di publik mengenai DDI korelatif dengan network Soemarno sangat kental, meski sudah dibantah ya oleh beberapa pihak,  ujar Dahnil saat dihubungi wartawan, Rabu (19/11).

Dahnil mengatakan, jika tim penilai harus memiliki komitmen manajerial, transparansi, integritas dan akuntabilitas baik tentu calon dengan kemampuan dan rekam jejak bersih yang bakal terpilih.

"Tapi sekali lagi semuanya sangat tergantung komitmen penujuk dirut BUMN itu sendiri yaitu Menteri BUMN, presiden dan wapres, tapi statemen Rini Soemarno agak aneh kemarin, akan melibatkan Menteri ESDM juga, ini yang mesti ditlisik", tegas Dahnil.

Berdasar informasi Hasil dari seleksi yang dilakukan PT DDI memperkuat kecurigaan publik . Nama nama yang lolos seleksi eksternal ternyata adalah bagian dari bisnis Soemarno, Inc, seperti Ahmad Faisal Mantan Dirut Niaga Ptm Era Ari Soemarno, Widhyawan mantan deputi SKK Migas-Stafsus Sudirman Said yang juga merupakan jaringan Soemarno, dan dua kandidat lain yakni Budi Sadikin Mantan Dirut Mandiri, Rinaldi Firmansyah mantan Dirut Telkom.

Itulah sebabnya Pertamina selalu menjadi incaran penguasa dalam memperkuat oligarki yang korup dan menjadikan Pertamina sebagai mesin uang. Dalam situasi ketika kabinet ekonomi dikuasai oligarki bakal sangat membahayakan bagi masa depan Pertamina. "Idealnya (tim penilai) harus membuka ada transparansi. Ada uji publik, sehingga media, civil socity bisa memberikan masukan. Tapi itu kalau Rini dan tim penilai serius ingin memperbaiki Pertamina," tegas Dahnil

Rini Soemarno dalam berbagai kesempatan membantah informasi yang menyebutkan perusahaan konsultan DDI yang berlokasi di kawasan Mega Kuningan tersebut berafiliasi dengan kerabatnya, Ongky Soemarno. “Tidak benar kalau berafiliasi dengan kakak saya. Silakan cek saja sendiri,” tukasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement