REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Bank Sentral Jepang (BOJ) optimistis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang mereka buat meski data menunjukkan Jepang akan mengalami resesi. Prediksi resesi ini pula yang membuat Perdana Menteri Shinzo Abe menunda kenaikan pajak dan meminta percepatan penyelanggaraan pemilihan umum.
Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, Rabu (19/11), tidak banyak menyinggung kebijakan stimulus yang besar bulan lalu. Mengenai kebijakan pemerintah yang akan menaikkan pajak, Kuroda menolak berkomentar.
''Saya tidak akan berkomentar soal itu. Tapi secara umum, penting untuk membuat keuangan Jepang dalam kondisi stabil,'' kata Kuroda seperti dikutip AFP, Kamis (20/11).
Kuroda juga mengatakan BOJ masih akan melihat perkembangan keadaan sebelum memperbesar keringanan moneter. Penundaan kenaikan pajak ke dua disampaikan Perdana Menteri Abe setelah data pertumbuhan ekonomi Jepang pada Oktober 2014 melemah akibat kenaikan pajak April lalu.