Jumat 21 Nov 2014 16:30 WIB

Serangan Drone AS Tewaskan Enam Tersangka Gerilyawan di Pakistan

Drone atau pesawat tanpa awak
Drone atau pesawat tanpa awak

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Satu serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat menewaskan enam tersangka gerilyawan di Pakistan barat laut, kata para pejabat keamanan Jumat, saat Alqaidah mengatakan dua anggota kelompoknya tewas dalam aksi serangan.

Dua rudal menghantam sebuah rumah di desa Mada Khel, wilayah kesukuan Waziristan Utara, dekat perbatasan Afghanistan Kamis malam, kata seorang pejabat keamanan yang berbasis di daerah.

Enam orang tewas dan tiga terluka, katanya, mengutip penyadapan percakapan Taliban.

Gerilyawan lokal dan asing termasuk di antara korban, ia menambahkan.

Dua orang Alqaidah tewas dalam serangan pesawat tak berawak, kata juru bicara Alqaidah di anak benua India (AQIS), Usama Mahmoud, tetapi tidak segera jelas apakah mereka tewas pada serangan Kamis malam atau serangan sebelumnya.

Mahmoud mengidentifikasi dua korban di Twitter pada Kamis saat Dr.Sarbaland, juga disebut Abu Khalid, dan Mayor Sheikh Adil Abdul Qadus, mantan mayor tentara Pakistan yang dimiliki rumah di mana pejabat tinggi Al Qaida Khalid Sheikh Mohammed ditangkap.

Dua anak muda Sarbaland yang juga tewas, kata Mahmoud, menurut terjemahan dari pesan yang diberikan oleh Kelompok Intelijen SITE, yang memantau komunikasi jihad.

Kedua pria adalah warga negara Pakistan anggota AQIS, satu cabang baru kelompok gerilyawan yang diumumkan pada September.

Seorang pejabat pemerintah yang berbasis di dekat kota Datta Khel mengkonfirmasi serangan pesawat tanpa awak Kamis dan korban tewas, tetapi tidak bisa mengkonfirmasi apakah dua orang itu dari Al Qaida yang tewas pada serangan Kamis malam atau serangan sebelumnya.

Dia mengatakan warga sipil Mada Khel telah meninggalkan rumah mereka sebelum serangan militer anti-Taliban dimulai di Waziristan Utara pada 15 Juni.

Informasinya tidak bisa segera dikonfirmasi karena tidak ada ponsel penerima di desa itu.

Pihak militer mengatakan telah menewaskan sekitar 1.200 gerilyawan sejak mulai operasi di Waziristan Utara.

Sebagian besar penduduk sipil - sekitar satu juta orang - diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka sebelum serangan dimulai. Akses ke daerah dikontrol ketat.

Penyerangan Kamis malam adalah serangan pesawat tak berawak ke-21 sejauh tahun ini, menurut Biro Investigasi Jurnalisme, yang melacak serangan menggunakan laporan media.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement