Senin 24 Nov 2014 01:48 WIB

Kerajaan Majapahit Dianggap Representasi Indonesia

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Hiasan resmi kerajaan Majapahit, Surya Majapahit
Foto: ForumBudaya
Hiasan resmi kerajaan Majapahit, Surya Majapahit

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Cartini Pritihari Kubontubuh mengatakan Kerajaan Majapahit merupakan representasi keselarasan nusantara. Untuk itu, penyelamatan situs peninggalan Kerajaan Majahpahit yang berada di Kabupaten Mojokerjo harus dilakukan.

"Nilai-nilai Pancasila, gotong royong, nilai-nilai yang Indonesia miliki berasal dari Kerajaan Majapahit. Untuk itu situs peninggalan Kerajaan Majapahit harus dilestarikan agar nilai-nilai tersebut dapat diwariskan sampai generasi mendatang," ujarnya.

Ia nyatakan sebagai situs pusaka World Monuments Fund (WMF) situs Kerajaan Majapahit ini sudah terancam punah. Ia juga menyatakan hal ini disebabkan banyak pemuda yang tak lagi sadar akan sejarah dan budaya.

Cartini mengungkapkan dalam sejarah Kerajaan Majapahit menciptakan akulturasi budaya, interaksi religi, hubungan humanitas dan interaksi pola pemikiran yang membentuk jatidiri Indonsia saat ini. Melalui peran penting Kerajaan Majapahit dalam percaturan dunia, kita mendapatkan inspirasi positif untuk menguatkan jejaring di tingkat dunia.

"Saya rasa orang yang waras pasti mengakui hal ini," tegasnya.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan oleh Yayasan Arsari mendapat respon luas biasa dari dunia internasional. "Kalau orang lain peduli kenapa kita sebagai generasi pewaris justru tidak," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement