REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejuang Demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi dikecam dunia internasional karena dinilai tidak melakukan apa-apa untuk membela kaum minoritas di Rohingya, Myanmar. Padahal Suu Kyi merupakan peraih nobel perdamaian dunia beberapa tahun lalu.

"Banyak kritik dialamatkan kepada Aung San Suu Kyi. Sebab Aung San Suu Kyi adalah peraih nobel perdamaian, dan tidak melakukan apa-apa terhadap penindasan yang terjadi dri Rohingya," kata pengamat politik Internasional, FAchry Ali kepada Republika, Ahad (23/11) malam.

Dia mengatakan, sebagai peraih nobel perdamaian, Suu Kyi seharusnya dapat melakukan pembelaan terhadap kaum minoritas di Rohingya. "Sebagai peraih nobel dia tidak melakukan apa-apa terhadap kasus di Rohingnya dan Myanmar," ujar dia.

Dia mengatakan, krtik tajam banyak dilontarkan oleh Dunia Barat sangat keras. Fachry mengatakan, kritikan tajam itu tercermin dari tulisan di media Internasional.

Dia mengatakan, dunia internasional melihat konflik tersebut secara obyektif, "Mereka tidak melihat fenomena itu sebagai pertarungan antara Agama A dan Agama B," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika