REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pembela hak asasi manusia bereaksi pada kebijakan sejumlah restoran di Arab Saudi, yang melarang perempuan datang sendirian ke restoran.
Selama ini sejumlah restoran menganggap perempuan yang datang sendirian ilegal, dan berpotensi melakukan perilaku menyimpang. Dilansir dari Times, Senin (24/11) Anggota Nasional Hak Asasi Manusia (NSHR) meminta restoran yang memberlakukan larangan perempuan datang sendirian untuk mencabut larangan tersebut.
"Larangan ini melawan hukum dan mencerminkan pendapat pribadi pemilik restoran. Restoran harus memiliki solusi alternatif jika pelanggan berperilaku menyimpang," katanya.
Namun seorang manajer dari salah satu restoran telah melarang perempuan datang sendirian. Menurutnya ada pengalaman tak menyenangkan terkait restorannya dan pengunjung perempuan yang datang sendiri.
Beberapa warga Saudi justru mengutuk keputusan yang dipandang sebagai hal yang diskriminatif pada perempuan. Seorang warga perempuan mengatakan bahwa restoran dan kafe merupakan dua tempat rekreasi utama bagi perempuan di negara ini.
"Jika mereka akan melarang kami memasuki restoran, kemana lagi kami harus pergi?" katanya.
Menurut undang-undang Kerajaan, perempuan tidak bisa keluar sendiri dan harus didampingi wali laki-laki. Larangan lain yang berlaku pada perempuan di Saudi, antara lain larangan mengemudi, kegiatan olahraga dan bekerja di toko-toko perhiasan.