REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Selama Ramadhan, restoran di Arab Saudi akan tutup pada siang hari karena umat Islam berpuasa. Mulai pukul 17.00, layanan pesan-antar makanan seperti Jahez dan Careem hanya akan mengantarkan makanan untuk dibawa pulang.
Restoran memperbolehkan tamu untuk mengisi semua meja saat matahari mulai terbenam. Restoran dan akan tetap buka sampai pukul 04.00 di sebagian besar tempat. Tahun ini, untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, restoran di seluruh Kerajaan akan beroperasi dengan kapasitas penuh tanpa pemberlakuan pemisahan sosial dan diperkirakan akan menjadi tahun yang sibuk.
Pujasera di mal akan buka pada pukul 17.00, sekitar 1,5 jam sebelum matahari terbenam, untuk melayani take away. "Biasanya kami buka pukul 17.00 untuk melayani sampai waktu sholat. Kemudian kami istirahat untuk sholat dan terus melayani sampai pukul 01.00 atau lebih," kata perwakilan penjual Mall of Arabia di Jeddah, dilansir The National, Kamis (31/3/2022).
Pasar terbuka sangat populer selama bulan Ramadhan di mana wanita dan anak-anak menjual makanan dan minuman tradisional rumahan, seperti sobiya yang terbuat dari nasi, susu, dan gula. Pasar biasanya ramai satu jam sebelum maghrib dan semua orang terburu-buru pulang dengan makanan panas untuk berbuka puasa.
"Saya dan saudara laki-laki saya mulai menjual qatayef dan kopi Arab buatan ibu saya dari sebuah truk selama Ramadhan. Itu sangat populer dan biasanya terjual habis sebelum maghrib," kata Abdullah, seorang penjual truk makanan di distrik Sulaimaniyah Jeddah.
"Kami tetap diwajibkan memakai masker, tetapi pelanggan kami tidak lagi harus menjaga jarak. Ini akan menjadi luar biasa dan akhirnya kami bisa menyaksikan semangat Ramadhan yang akan datang, dirayakan dengan orang terdekat Anda dan tidak dibatasi," kata seorang barista di sebuah kedai kopi di Jeddah, Rahaf Ekram.
Ramadhan diperkirakan akan dimulai pada 2 April, setelah bulan sabit terlihat. Awal bulan diumumkan oleh Mahkamah Agung Arab Saudi pada Jumat (1/4/2022).