Selasa 25 Nov 2014 05:13 WIB

Riedl Khawatir Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Pelatih Alfred Riedl.
Foto: Antara
Pelatih Alfred Riedl.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Alfred Riedl menyoroti kelemahan pemain timnas Indonesia yang belum pernah juara Piala AFF. Prestasi maksimal skuat Garuda Jaya adalah merebut runner up sebanyak empat kali. Riedl menilai, kelemahan utama pemain Indonesia adalah rendahnya disiplin dalam bermain sepak bola. Hal itu sebagai imbas atas Liga Super Indonesia yang berlangsung cenderung brutal.

"Lihat saja final Liga Super (Indonesia) akhir pekan lalu. Ada satu kartu merah, tapi seharusnya ada empat. Wasit takut untuk memberikan merah kedua tim yang sama seperti akan ada perkelahian," ujar Riedl kepada ESPN. "Apa yang terjadi di sini di liga tidak normal dan saya khawatir tentang masa depan sepak bola Indonesia. Ada kebutuhan untuk menghentikan kebrutalan liga."

Kekacauan sepak bola Indonesia tak hanya di lapangan. Hal itu juga menular ke PSSI. Dia pernah dipecat pada 2011, ketika terbentuk pengurus PSSI baru. Namun, setelah dualisme PSSI berakhir, posisi yang dulu ditinggalkannya kini diembannya kembali.

"Mereka membawa saya kembali karena mereka melihat kami memiliki beberapa keberhasilan pada tahun 2010, kami memiliki beberapa visi dan rencana dan membuat keputusan yang baik dan kami pergi ke suatu tempat," ujar pelatih asal Austria itu. "Saya sangat senang untuk datang kembali karena saya ingin menyelesaikan pekerjaan yang kami mulai."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement