REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memprediksi kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tetap akan jebol. Dengan adanya kenaikan tarif BBM bersubsidi kelebihan kuota sedikit berkurang.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, defisit kuota menjadi 1,6 juta kiloliter dengan adanya kenaikan tarif BBM bersubsidi. Sebelumnya, kuota diprediksi jebol 1,9 juta kl. ''Namun, pasokan tetap tersedia sampai dengan akhir tahun,'' kata dia, Selasa (25/11) siang.
Sebelumnya, dalam APBN-P 2014 ditetapkan kuota BBM bersubsidi 46 juta kl. Menurut Hanung, pihaknya akan membahas masalah defisit kuota BBM bersubsidi itu dengan Kementerian Keuangan.
Dia menerangkan, solar yang diperkirakan akan habis pada tujuh Desember diprediksi akan habis pada 11 Desember. Sedangkan premium yang tadinya diprediksi habis pada 20 Desember diperkirakan akan ludes pada 23 Desember.