Rabu 26 Nov 2014 10:07 WIB

Begini Cara Polisi Urai Kemacetan di Jalan Tol Kala Operasi Zebra

Rep: C96/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Operasi Zebra yang digelar Polda Metro Jaya.
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Operasi Zebra yang digelar Polda Metro Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, akan melakukan terobosan dalam Operasi Zebra Jaya 2014. Yaitu selain kanalisasi kendaraan bermotor, petugas yang mengurai kemacetan lalulintas terdiri dari Satuan Lalulintas, Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara), dan Brigade Mobil (Brimob).

"Jadi selama ini simpul-simpul kemacetan sudah kita urai menggunakan pos pantau," ujar Unggung kepada wartawan seusai Apel Persiapan Operazi Zebra Jaya 2014 di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/11). Terobosan kanalisasi, ia menambahkan, yakni dilakukan di jalan tol terlebih dahulu.

Kanalisasi ini, kata Unggung, yaitu satu kendaraan berat harus berada di sebelah kiri. Sebab, hal yang sering terjadi, banyak kendaraan berat yang menggunakan lajur dua dan tiga paling kanan di jalan tol. Hal itu, ternyata menghambat kendaraan kecil yang di belakangnya. Itu terjadi lantaran kendaraan berat yang ada melaju dengan lambat.

Lalu, kata Unggung, di jalan tol, kendaraan kecil harus berada di dua lajur paling kanan. "Satu lajur kendaraan berat, dua lajur untuk kendaraan kecil untuk dipercepat," ucapnya.

Unggung menuturkan, petugas pun akan memasang kerucut lalu lintas (traffic cone) di jalan tol. Kerucut lalu lintas inilah, menurut dia, yang akan mengarahkan kendaraan bermotor ke lajur yang sudah ditetapkan.

Tak hanya itu, di beberapa titik di jalan tol, lanjut Unggung, akan ada petugas yang siap mengatur lalu lintas dan mengontrolnya.

Unggung pun dalam hal ini menyoal kemacetan yang terjadi di wilayah tugas Polda Metro Jaya. "Tidak boleh macet dibiarkan, tidak, saya tidak mau," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement