REPUBLIKA.CO.ID HIROSHIMA--Bank Sentral Jepang (BOJ) mempertahankan keringanan ekonomi yang sudah dijalankan sebelumnya. Kesalahan tindakan akan membuat tujuan yang dibuat BOJ sulit dicapai dan merusak kredibilitas BOJ.
Anggota Dewan Gubernur BOJ, Sayuri Shirai, mengatakan setelah memberi stimulus sangat besar, BOJ saat ini tengah menunggu efek kebijakan yang mereka buat terhadap ekonomi dan harga barang.
''Kami tidak selalu mengeluarkan kebijakan ekonomi tiap kali ekonomi dan harga di bawah ekspektasi,'' kata Shirai seperti dikutip Japan Today, Kamis (27/11).
Ia juga mendukung keputusan Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda untuk memperbesar stimulus untuk menekan resiko melambatnya inflasi dan menunjukkan keseriusan BOJ mencapai target inflasi dua persen.
''Jika tidak mengambil tindakan, BOJ mempertaruhkan kredibilitasnya. Kondisi ini membuat saya melihat masih ada kemungkinan untuk mencapai target inflasi dua persen,'' kata Shirai di harapan para pengusaha.
Wanita yang juga akademisi ini meminta sektor usaha membantu pemerintah dengan meningkatkan upah pekerja dan belanja modal. Selasa (25/11) langsung memberi contoh dengan menaikkan gaji pegawainya 1,3 persen yang sekaligus jadi kenaikan gaji pertama setelah sembilan tahun.
BOJ sempat mengejutkan pasar dengan memperbesar stimulus pasar yang mereka lakukan bulan lalu sejak ekonomi Jepang mulai mengalami resesi.