Selasa 02 Dec 2014 23:49 WIB

Aliran Sesat Marak, MUI Jabar Bentuk Korwil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indah Wulandari
Demo menuntut pembubaran aliran sesat (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Demo menuntut pembubaran aliran sesat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Aliran sesat masih marak di Jawa Barat. Untuk mencegah penyebaran aliran sesat ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar membentuk koordinator wilayah (Korwil) yang menangani aliran sesat di kabupaten/kota.

''Kami membentuk Korwil ini karena aliran sesat semakin memprihatinkan,'' ujar Ketua MUI Jabar, Rachmat Syafei, Selasa (2/12).

Korwil yang menangani aliran sesat tersebut ada di setiap kota/kabupaten. Jadi, setiap ada kasus aliran sesat bisa langsung deteksi dini dan langsung ditangani. Selama ini, kalau ada kasus aliran sesat laporannya semuanya ke MUI Provinsi.

Rachmat mengatakan, Korwil yang menangani aliran sesat di daerah tersebut mendesak dibentuk. Karena, yang diperlukan untuk menangkal aliran sesat adalah aqidah yang harus lurus dulu sebelum berpikir yang lain

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menilai, munculnya aliran sesat tersebut karena dampak dari globalisasi.

Bahkan, di Jabar ada fenomena, muncul satu aliran sesat lalu berhasil diberantas dan hilang. Namun, tak lama kemudian aliran tersebut muncul lagi di daerah lain.

Di Provinsi Jabar, kata dia, aliran sesat seperti mendapatkan lahan subur. Bahkan, ada yang sudah berhasil diatasi oleh MUI Jabar, muncul lagi dalam bentuk baru.

''Misalnya di Bogor ada aliran. Sudah diberantas, sekarang muncul di Subang dengan nama beda tapi ajarannya sama,'' katanya.

MUI pun selalu mengingatkan semua ulama agar hadir di tengah masyarakat menerangi yang lain. Jadi, ulama tak bisa hanya duduk di kursi. Tapi, harus hadir di tengah-tengah masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement